Ricky Bagus Prasetyo
2SA06
NPM: 19614258
FAKULTAS
SASTRA
JURUSAN
SASTRA INGGRIS
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424
E-mail: mediacenter@gunadarma.ac.id, Tlp: (021) 77520981,
Fax: (021) 7872729
KATA
PENGANTAR
Segala
puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Nikmat-Nya
Kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar.
Makalah
ilmu sosial dasar ini akan membahas mengenai “Pemuda
dan Sosialisasi”. Dengan penyusunan dan pembuatan makalah ini
penulis secara pribadi dapat memahami dan mengerti mengenai Pemuda dan
Sosisalisasi, penulis sangatlah berharap makalah ini dapat sangat bermanfaat
bagi penulis pribadi dan para pembaca.
Semoga
dengan memahami dan mengerti isi dari makalah ini.
JAKARTA,
NOVEMBER 2015
PENULIS
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ……………………………………………………………………………………… .i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………….. ii
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1
1.2
Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 1
1.3
Tujuan …………………………………………………………………………………. 1
Bab II Pembahasan
2.1
Internalisasi Belajar dan
Spesialisasi………………………………………… 2
2.2
Pemuda dan Identitas……………………………………………………………… 3
2.3
Peranan Pemuda dalam Masyarakat……………………………………………..6
Bab III Penutup
3.1
Kesimpulan ………………………………………………………………………… …9
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah
pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi
dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini
disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan
diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan
mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu
terjadi secara lambat dan teratur (evolusi)
Sebagian
besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua
sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan
norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak
sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum
pernah dialami dan diuangkapkannya.
Dewasa ini
umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda
sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa.
Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga,
menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih
tergantung kepada orang tuanya.
B. Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1. Bagaimana pengertian internalisasi belajar dan spesialisasi.
2. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya.
3. Bagaimana peranan pemuda dalm masyarakat.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari
pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan
bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Internalisasi
Belajar dan Spesialisasi
Pengertian
internalisasi:
Internalisasi
adalah perubahan dalam masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses
yang mempelajari tentang norma-norma masyarakat yang akan membentuk
keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi
dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan
dilingkungan itu.Proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti
sampai institusional tetapi sudah mendarah daging dalam jiwa masyarakat.
.
Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang
menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma
kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma
tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma
kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup
kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah
belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki
sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak
tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di
lembaga pendidikan.
Istilah
spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh
seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
Norma ada 2 yaitu;
1.
Norma mengatur pribadi
2.
Norma mengatur hubungan pribadi
Masa
remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini
memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum), akibat
kontradiksi norma maupun orientasi mendua.
Dalam keadaan demikian, seringkali muncul
perilaku menyimpang atau kecendrungan melakukan pelnggaran. Kondisi ini juga
memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
Internalisasi lebih
mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma
tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang
sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran
tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah
dimiliki oleh seorang individu.
Dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari, kita pasti selalu bersosialisasi terhadap individu lain
dimanapun kita berada. Perbedaan antar karakter menjadi identitas diri individu
masing-masing. Perilaku setiap individu pun berbeda-beda, karena dari itu
membuat individu lain mengambil suatu tindakan yang berbeda-beda.
Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi
dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika
antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau
tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan
norma-norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa derajatnya
lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya.
Setelah individu
mengambil suatu tindakan entah itu positif atau negatif, pastilah individu
tersebut berfikir atas tindakannya tersebut. Atas pemikirannya itu, akan
membuat suatu pembelajaran dimana individu akan lebih memahami apa itu hidup
besosialisasi dan norma-norma yang berlaku. Dari pembelajaran tersebut, suatu
individu akan mendapatkan spesialisasi atau kekhususan kemampuan dimana
individu bisa menempatkan dirinya di dalam hidup bermasyarakat.
Jadi, kesimpulan
dari semuanya adalah, sebagai individu haruslah menaati norma-norma kehidupan
yang ada, entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Apa
yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses pembelajaran dan
memiliki kemampuan khusus setelah terbiasa dengan pengambilan-pengambilan
tindakan.
2. Pemuda dan Identitas
Pemuda adalah
sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap pencarian jati
diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan,
pemuda tidak dilihat dari usianya melainkan dari semangatnya. Maju mundurnya
suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda. Karena kalau bukan para
pemuda pemuda, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan bangsa kita
kedepannya.
Penertian Identitas
Sedangkan identitas
atau jati diri (kepribadian) adalah sikap atau sifat yang ada dalam diri
seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan
pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya. Siapa dia dan bagaimana
dia.
Pemuda dan
Identitas
Telah kita ketahui
bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan
dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak
pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada
orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat
adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka
hadapi.
Kaum muda dalam
setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”.
Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan
pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
ΓΌ Ada beberapa
kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara
lain:
a. Kemurnian
idealismenya
b. Keberanian dan
Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat
pengabdiannya
d. Sepontanitas dan
dinamikanya
e. Inovasi dan
kreativitasnya
f. Keinginan untuk
segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan
janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya
pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya
dengan kenyataan yang ada.
Dalam tahap
pencarian identitas inilah terkadang masih menemukan kendala. Apalagi dizaman
yang serba bebas sekarang ini.
Pergaulan merupakan
faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian seorang pemuda. Hal itu
dapat dibuktikan dengan melihat cara media masa, karena banayk sekali sisi
positif dan negatifnya. Yang kita takutkan sekarang adalah dari sisi negatinya.
Contohnya saja diri video-video yang tidak baik, pembunuhan di kalangan pemuda,
pemerkosaan, dll.Dan banyak juga pelaku-pelaku pemuda yang tidak bertanggug
jawab. Mulai dari tawuran antar pelajar, perkelahian antar geng, narokoba, dan
tindakan asusila lain. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa moral pemuda
zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda generasi sebelumnya. Pemuda mulai
kehilangan jati dirinya karena mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan
yang bebas saat ini.
Sangat disayangkan
apabila kita melihat pengambaran mengenai pemuda seperti diatas. Karena pemuda
mempunyai semangat untuk melakukan perubahan yang sangat berpengaruh dalam
meneruskan perjuangan bangsa dan agama. Ada beberapa solusi agar pemuda tidak
kehilangan jatidirinya, yaitu sangat dibutuhkan peran orang tua dalam mendidik
anak-anaknya agar bisa menjadi pemuda yang berguna. Selain itu, pendidikan
agama dan akhlak yang mulia juga harus ditanamkan kepada para pemuda agar tidak
mudah terpengaruh kedalam tindakan kemaksiatan.
Menurut pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari
berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik
Masalah-masalah
yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
Dirasakan
menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi
muda
b. Kekurangpastian
yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum
seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya
lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi
yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya
perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi
muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya
kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya
peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Peran pemuda dalam
masyarakat:
a. Peranan pemuda
yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda
yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan
dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan
dan terpadu
g. Asas
pendayagunaan dan fungsionaliasi
Arah pembinaan dan
pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn
dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni:
a. Orientasi ke
atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam
dirinya sendiri
c. Orientasi ke
luar hidup di lingkungan
Peranan mahasiswa
dalam masyarakat adalah:
a. Agen of change
b. Agen of
development
c. Agen of
modernization
Oleh karena itu
kita sebagai pemuda-pemudi harapan bangsa jangan sampai kehilangan identitas
kita. Marilah kita mulai melakukan perubahan dari diri kita sendiri agar kita
dapat memajukan bangsa ini dan kita dapat menjadi pemuda yang bermanfaat bagi
agama dan bangsa.
3.
Peranan Pemuda dalam Masyarakat
A. Peranan
pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tntutan
lingkungan.
Berdasarkan peran yang pertama dibedakan
atas:
1. Peranan
pemuda sebagai individu-individu yang meneruskan tradisi mendukung tradisi dan
yang oleh sebab itu dengan sendirinya berusaha mentaati tradisi yang berlaku,
kebudayaan yang berlakudalam tingkah laku perbuatan masing-masing . Dalam
hubungannya dengan persoalan ini menjadi kewajiban bagi pemuda untuk
melestarikan kebudayaan bangsa.
2. Peranan
pemuda sebagai individu-individu yang berusaha menyesuaikan diri, baik dengan
orang-orang atau golongan yang berusaha mengubah tradisi, dengan demikian akan
terjadi perubahan dalam tradisi dalam masyarakat.
Kedua jenis peranan pemuda di atas bisa
mengakibatkan sumbangan pada usaha pembangunan maupun merupakan hambatan
terhadap usaha pembangunan. Pemuda yang berusaha untuk menjadi pendukung
tradisi, pendukung kebudayaan bisa merupakan bantuan dalam usaha-usaha
pembangunan, tapi juga bisa menjadi penghambat/penentang pembangunan. Begitu
juga pemuda yang berusaha mengubah tradisi belum tentu menguntungkan
pembangunan.
B. Peranan
pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Berdasarkan
peranan pemuda yang kedua dibedakan atas:
1. Jenis
pemuda urakan: jenis pemuda yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan
dalam masyarakat, tidak ingin untuk mengadakan perubahan dalam kebudayaan, akan
tetapi ingin kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan
kehendak diri sendiri.
2. Jenis
pemuda nakal: pemuda inipun tidak ingin, tidak berminat dan tidak bermaksud
untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan
berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan yang
mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan masyarakat.
3. Jenis
pemuda radikal: pemuda radikal berkeinginan untuk mengadakan perubahan
revolusioner. Mereka tidak puas, tak bisa menerima kenyataan-kenyataan yang
mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka berusaha baik secara lisan maupun dalam
tindakan rencana jangka panjang asal saja keadaan berubah sekarang juga.
C. Arah
pembinaan dan pengembangan generasi muda
1) Orientasi
ke atas kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai kerohanian yang luhur dab falsafah
hidup Pancasila. Ialah pengembangan insan ber-Ke Tuhanan Yang Maha Esa, yang
bertakwa kepada-Nya dalam segala aspek kehidupannya, berbudi pekerti luhur dan
bermoral Pancasila.
2) Orientasi
ke dalam terhadap dirinya sendiri, ialah pengembangan sebagai insan biologis,
insan intelek serta insan kerja guna mengembangkan bakat-bakat dan kemampuan
jasmaniah dan rohaniah agar dapat memberikan prestasi yang semaksimal mungkin
dengan mengembangkan fakor-faktor kemampuan dalam dirinya.
3) Orientasi
ke luar terhadap lingkungan (budaya, sosial, dan moral) dan masa depannya.
·
Pengembangan sebagai insan sosial
budaya.
·
Pengembangan sebagai insan sosial
politik dan sebagai insan patriot.
·
Pengembangan sebagai insan sosial
ekonomi, termasuk di sini adalah sebagai insan kerja dan insan profesi yang
memilki kemampuan untuk menggali, memanfaatkan dan mendayagunakan sumber alam
serta menjaga kelestariannya.
·
Pengembangan pemuda terhadap masa
depannya. Kepekaan terhadap masa depannya akan menumbuhkan kemampuan untuk
mawas diri, kreatif, kritis, serta menumbuhkan kesadaran bagi kesinambungan
nilai-nilai luhur bangsa dan negara.
D. Kelompok
Jalur Utama Pemuda
1. Jalur
keluarga: pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang tua serta anggota
keluarga terdekat yang merupakan lingkungan pertama dalam rangka pelaksanaan
konsepsi pendidikan seumur hidup.
2. Jalur
generasi muda: masuk di dalam organisasi-organisasi pemuda yang telah ada
selama ini. Jalur yang dimaksud adalah:
·
Jalur SLTA dan SMA melalui OSIS
·
Jalur kampus/perguruan tinggi/akademi,
melalui senant mahasiswa dan sebagainya.
·
Jalur kepemudaan melalui KNPI, Pramuka,
Karang Taruna, Kelompok Pecinta Alam dan sebagainya.
E. Kelompok
Jalur Penunjang Pemuda
1. Jalur
sekolah/pra sekolah.
Ini bisa dilakukan melalui organisasi
orang tua murid sedangkan untuk jalur pra sekolah bisa dilakukan dengan jalan
peningkatan penataan maupun pembakuan mutu dari para pendidiknya serta
sarananya.
2. Jalur
masyarakat.
Jalur ini dibedakan atas: a) jalur masyarakat
yang melembaga: lembaga peribadatan, organisasi soial kemasyarakatan dan
sebagainya. b) jalur masyarakat yang tidak melembaga: pergaulan sehari-hari,
tempat rekreasi dan sebagainya.
3. Jalur
koordinatif/jalur pemerintahan
F. Peran
Mahasiswa dalam Masyarakat
Barangsiapa menguasai generasi muda,
berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikianlah binyi suatu pepatah.
Dari pepatah itu, berarti bahwa masa depan suatu bangsa itu terletak di tangan
generasi muda. Generasi mudalah yang harus menggantikan generasi sebelumnya
memimpin bangsanya.
Jumlah yang sedikit tersebut, bagi
pemuda yang sempat duduk di perguruan tinggi,, mempunyai kewajiban untuk
menyumbangkan tenaganya kepada masyarakat. Kalau tidak lebih dendalam, maka
mahasiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai:
1. Agent
of change
Bertugas untuk mengadakan
perubahan-perubahan dalam masyarakat, ke arah perubahan dalam masyarakat, ke
arah perubahan yang lebih baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan, di mana
pengetahuan yang diterima dalam pendidikan dipakai demi pengabdian manusia,
agar dapat hidup bermartabat.
2. Agent
of development
Hal-hal yang tidak sesuai dan menghambat
kemajuan haruslah diganti dengan hal-hal yang baru yang sesuai dengan tuntutan
zaman. Dalam mengadakan perubahan harus memperlihatkan situasi dan kondisi di
mana mereka berada. Perubahan yang membawa kemajuan di negara lain belum bisa
cocok untuk dilaksanakan di Indonesia. Sebagai agent of development, mahasiswa
bertugas untuk melancarkan pembangunan di segala bidang yang bersifat fisik
maupun bersifat non fisik.
3. Agent
of modernization
Mahasiswa
ini bertindakdan bertugas sebagai pelopor dalam pembaruan. Dengan sendirinya
macam pembaruan yang bagaimana yang harus dijalankan tidak terlepas dengan
lingkungan masyarakat sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama.
Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan
sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau
gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara
dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari
itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau
dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
No comments:
Post a Comment